Apa Itu Metaverse?

July 02, 2022

 

Dunia komunitas virtual atau yang dikenal dengan istilah Metaverse saat ini sedang booming dibahas publik. Seperti diketahui, Facebook baru saja berganti nama menjadi Meta yang terinspirasi dari dunia virtual. Teknologi ini mengkombinasikan antara AR dan VR yang simulasinya mirip dengan dunia nyata.
AR merupakan teknologi yang bekerja dalam memproyeksikan benda-benda maya dalam waktu yang nyata. Sedangkan VR bekerja dalam menciptakan simulasi seperti jalan-jalan, berbelanja, hingga bermain game. Agar lebih memahami tentang komunitas dunia virtual tersebut, berikut informasi yang bisa disimak:

Apa Itu Metaverse?

Istilah Metaverse mengarah pada dunia virtual di mana para penggunanya mampu melakukan berbagai aktivitas. Dalam dunia virtual, terbentuk komunitas yang akan saling terhubung. Sehingga diantara para penggunanya mampu bertemu, berinteraksi, bermain, bahkan berbelanja seperti dunia nyata.
Konsep dari dunia virtual sebetulnya bukan topik yang baru. Mengingat sejak perkembangan internet di tahun 1990-an, berbagai komunitas online sudah mulai bermunculan, misalnya AOL Instant Messenger. Kemunculan game berbasis virtual semakin cepat seiring dengan perkembangan internet.
Game yang mempelopori dunia virtual yaitu World of Warcraft yang sempat booming pada dekade 2000-an. Saat ini ada banyak bermunculan game yang mengusung tema dunia virtual. Berbicara tentang dunia virtual tentunya tidak lepas dari istilah crypto sebagai aset digital.
Dalam dunia digital, terdapat bermacam-macam koin yang bisa dikumpulkan. Beberapa contohnya Axie Infinity, Meta Hero, GALA, The Sandbox, dan sebagainya. Selain itu, ada pula istilah NFT berupa token yang berfungsi sebagai aset digital dan hanya berlaku di dunia virtual.

Jenis-jenis Metaverse

Dunia komunitas virtual secara umum terdiri dari dua jenis yang perlu diketahui. Pertama berupa dunia virtual yang mudah ditemukan dalam lingkungan sekitar. Adanya Metaverse ini memungkinkan bagi penggunanya untuk membangun lingkungan tingkat 0 atau dasar.
Kebanyakan dunia virtual tersebut menggunakan sistem ekonomi yang dikenal dengan cryptocurrency dan NFT. Cukup banyak pengguna NFT yang memanfaatkan platform The Sandbox maupun Decentraland. Kedua platform tersebut memungkinkan untuk mengembangkan kreativitas serta menjual karya seni.
Sementara jenis Metaverse kedua adalah reguler dan sangat sering ditemukan, sebab konsep dunia virtual ini tertanam pada kebanyakan game online. Sebagai contoh, Fortnite, Animal Crossing, dan Roblox. Berbagai jenis game online menerapkan dunia virtual untuk melakukan jual beli seperti dunia nyata.

Aktivitas yang Dapat Dilakukan

Banyak aktivitas yang bisa dilakukan apabila pengguna terhubung dengan Metaverse. Salah satunya menonton konser virtual yang menyerupai konser pada umumnya. Menggunakan bantuan teknologi yang ada, pengguna dapat merasakan suasana otentik melihat konser bersama pengguna lain.
Aktivitas lain yang bisa dilakukan dalam dunia digital yaitu membeli barang dan karya seni. Pengguna bisa melihat semua barang yang dijual dalam dunia virtual kemudian memilih barang yang paling disukai. Melalui digital fashion, pengguna dapat membeli pakaian yang ditawarkan oleh perusahaan ternama.
Dunia virtual memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi generasi muda. Sebab, pengguna dapat merasakan sensasi bermain game layaknya di dunia nyata. Selain itu, dunia virtual bisa dimanfaatkan menjadi cara bekerja baru bagi karyawan yang menerapkan WFH.
Popularitas dunia virtual dapat dimanfaatkan bagi brand untuk mengembangkan bisnisnya secara online. Mengingat penggunanya tersebar di seluruh dunia. Layanan ini pada dasarnya akan lebih sering dinikmati oleh Gen-Z, sebab generasi inilah yang dituntut memiliki pengalaman digital tinggi.
Untuk mendapatkan informasi yang rinci, Advisia bekerja sama dengan WIR Global melakukan penelitian. Pengambilan sampel dipilih sebanyak 194 responden berumur 18 hingga 24 tahun. Berdasarkan penelitian tersebut menunjukkan bahwa 62,9% responden mempunyai ketertarikan pada alat realitas virtual.
Penelitian yang dilakukan oleh Advisa dan WIR Global juga menunjukkan bahwa 69,35% generasi muda Indonesia memberikan sikap positif pada dunia virtual. Sebanyak 65,81% responden tercatat bersedia apabila harus mengeluarkan uang untuk dunia virtual tersebut.

Cara Masuk ke Dunia Komunitas Virtual

Setelah memahami tentang dunia virtual, pembaca tentu bertanya-tanya bagaimana cara mengaksesnya. Secara umum, masuk ke dunia komunitas virtual tidak terlalu sulit untuk dilakukan. Agar dapat memasuki dunia virtual, pengguna perlu mengikuti panduan cara di bawah ini:
●    Pilih salah satu platform dunia virtual terlebih dahulu.
●    Siapkan perangkat yang dibutuhkan sesuai dengan platform yang dipilih, seperti kacamata VR atau AR, headphone, dan sebagainya.
●    Mulai daftarkan diri pada platform dunia virtual.
●    Setelah menyelesaikan pendaftaran, masuk dalam platform dunia virtual.
●    Lakukan aktivitas yang sudah diagendakan.

Contoh Dunia Virtual Terpopuler

Meskipun developer tidak mengumumkan bahwa game yang rilis merupakan cerminan dunia virtual. Tetapi kebanyakan sudah menerapkan prinsip Metaverse seperti dijelaskan di atas. Berikut merupakan contoh dunia virtual yang populer dan kerap digunakan oleh sejumlah investor crypto:

1. Horizon World
Trend dunia virtual diperkenalkan oleh Meta Platform Inc. Perusahaan ini mulanya mengumumkan teknologi sosial bernama Horizon World. Ini merupakan aplikasi untuk mengakses dunia komunitas virtual yang dapat dimanfaatkan bagi pengguna Rift S dan headset Oculus Quest 2.
Awalnya aplikasi ini juga support pada Oculus Quest 1, namun sejak 13 Januari 2022 perangkat ini sudah tidak kompatibel. Horizon World menawarkan pengalaman bersosialisasi yang dilakukan dalam bentuk animasi. Ada banyak aktivitas seru yang bisa dilakukan secara virtual dengan pengguna lain.
Mengutip dari pernyataan Chris Cox, chief product officer mengutarakan bahwa sejak peluncuran Horizon Worlds di AS dan Kanada basis pengguna mulai tumbuh 10x lipat. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa masyarakat dunia menerima adanya dunia virtual tersebut.

2. Roblox
Permainan online ini memang sudah familiar sejak tahun 2006, namun konsep awalnya cukup sederhana. Developer Roblox membuat banyak dunia virtual yang akan memudahkan pemain untuk menjelajahi berbagai lingkungan. Saat ini, Roblox berhasil menarik brand ternama untuk bekerja sama.
Melansir dari data IBES tahun 2021, pemesanan video game Roblox mengalami peningkatan hingga 28%. Diperkirakan bahwa lonjakan tersebut dapat menyentuh angka USD636,5 juta. Ini artinya Roblox mampu menghasilkan pendapatan yang cukup signifikan.

3. Decentraland
Aplikasi game untuk masuk ke dunia virtual lainnya adalah Decentraland. Secara garis besar, aplikasi ini menyajikan dunia virtual 3D yang sifatnya open source. Bedanya dengan aplikasi lain, Decentraland bisa diakses meski pengguna tidak menggunakan perangkat VR.
Dalam aplikasi ini, pengguna bisa memanfaatkan mata uang crypto MANA yang disediakan oleh Decentraland. Pengguna dapat membangun rumah, berinteraksi dengan orang lain, hingga menonton konser. Misalnya konser musik virtual Paris Hilton yang pernah digelar dalam dunia virtual Decentraland.

4. Uhive
Ini merupakan dunia virtual pertama yang dapat dijalankan melalui smartphone. Uhive berbentuk media sosial seperti yang biasa digunakan untuk mengunggah konten dan memberikan respons untuk konten pengguna lain. Bedanya aplikasi ini menggunakan aktivitas transaksi crypto.
Uhive dibekali dengan marketplace sendiri, dimana pengguna dapat menjual atau pun membeli NFT. Konsep inilah yang membuat Uhive berbeda dari media sosial pada umumnya. Meski pengguna bisa menjelajah dunia virtual, Uhive menjamin keamanan setiap data.

Melalui berbagai aplikasi yang mendukung, setiap orang bisa menciptakan dunia virtual sendiri. Bukan hanya sebagai hiburan, melainkan bisa dimanfaatkan untuk beraktivitas sehari-hari.


You Might Also Like

0 komentar